Mengenal Hidroponik: Berkebun Tanpa Tanah

Mengenal Hidroponik: Berkebun Tanpa Tanah

Setelah 10 tahun meneliti dan mengembangkan sistem hidroponik di berbagai daerah Indonesia, saya sering mendapat pertanyaan tentang cara memulai berkebun hidroponik. Sistem bertani tanpa tanah ini sebenarnya lebih sederhana dari yang dibayangkan dan bisa menghasilkan sayuran berkualitas tinggi.

Hidroponik adalah cara bercocok tanam yang menggunakan air bernutrisi sebagai pengganti tanah. Akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi atau hanya disemprot secara berkala, tergantung sistem yang digunakan. Metode paling sederhana adalah sistem wick (sumbu), di mana tanaman ditanam dalam pot berisi media tanam seperti rockwool, dan nutrisi diserap melalui sumbu.

Keunggulan hidroponik adalah penggunaan air yang lebih hemat (hingga 90% dibanding pertanian konvensional), bebas dari kotoran dan hama tanah, slot pulsa serta bisa dilakukan di lahan terbatas seperti pekarangan rumah. Sayuran hidroponik juga tumbuh lebih cepat dan bisa dipanen lebih sering.

Untuk memulai, Anda bisa mencoba kit hidroponik sederhana seharga 500 ribu rupiah yang sudah termasuk nutrisi dan bibit. Mulailah dengan tanaman mudah seperti kangkung, selada, atau bayam. Setelah mahir, Anda bisa meningkatkan ke sistem yang lebih kompleks seperti NFT (Nutrient Film Technique) untuk produksi skala besar.

Bergabunglah dengan komunitas hidroponik di media sosial atau ikuti pelatihan dari Dinas Pertanian setempat untuk mendapatkan panduan lebih detail tentang cara memulai hidroponik.